NAMA :
NURROHMAH ARUM MULYANDINI
NPM
: 16213697
KELAS :
2EA03
EKONOMI OPERASI
PENGARUH
KEPADATAN POPULASI TERHADAP LINGKUNGAN
Semua
kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan sumber daya alam.Sumber
daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk
keperluan manusia. Semakin meningkat jumlah popolasi semakin banyak sumber daya
alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: kebutuhan pangan,
kebutuhan air bersih, kebutuhan udara bersih dan kebutuhan lainnya. Apabila
jumlah populasi meningkat akan timbul berbagai masalah, misalnya kepadatan arus
lalu Lintas yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran, banyak lahan pertanian
dijadikan pemukiman penduduk akibatnya terjadi perkampungan yang kumuh, dan
ahkirnya air bersih ikut menjadi permasalahan. Apabila hal ini dibiarkan maka
akan terjadi penurunan kwalitas lingkungan yang nantinya juga akan merusak
lingkungan. Untuk itu dibutuhkan manusia-manusia yang sadar lingkungan.
Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia, yaitu:
- Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun
- Kematian atau mortalitas, kepadatan populasi akan berkurang. Angka kematian diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun.
- Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi.
- Emigrasi, adanya penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi kepadata populasi.
Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi
kualitas penduduknya. Pada daerah yang kepadatannya tinggi, usaha peningkatan
kualitas penduduk lebih sulit dilaksanakan. Hal ini menimbulkan permasalahan
social, ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan lahan, air bersih,
kebutuhan pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan. Coba
perhatikan tingkat pencemaran yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor antara
daerah pedesaan dengan daerah perkotaan. Tentu tingkat pencemaran udara di kota
lebih tinggi. Kepadatan penduduk mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan
dengan kehidupan penduduk berikut ini.
1. Ketersediaan Udara Bersih
Udara
bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih
banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin
banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan
kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin,
solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara
semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar
seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx)
di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak
sempurna.
Jadi
dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen
semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wilayah gencar
mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan keindahan,
pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat pencemaran
udara.
2. Ketersediaan Pangan
Untuk
bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah
populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak.
Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya
produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk
dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian
di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat
perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung
dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan
meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.
Thomas
Robert Maltus seorang sosiolog Inggris, mengemukakan teori yang berjudul Essay
on The Principle of Population. Maltus menyimpulkan bahwa pertambahan
penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertambahan produksi pangan
mengikuti deret hitung. Jadi semakin meningkat pertumbuhan
penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan pangan. Oleh karena itu peningkatan
produksi pangan perlu digalakkan. Penduduk yang kekurangan makanan akan
menyebabkan gangguan pada fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit
seperti busung lapar, anemia, dan beri-beri.
3. Ketersediaan Lahan
Kepadatan
penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat
tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan
sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan
memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana
dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk
membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat
dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup
yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya
kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan
penduduk.
4. Ketersediaan Air Bersih
Meskipun
2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan
secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat
menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam
industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya.
Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah
yang dihasilkan.
Pembuatan
sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks perumahan mengakibatkan
sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman padat penduduk
sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air
hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat
meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu
saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin
lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering kekurangan air bersih
5. Pencemaran lingkungan
Aktivitas
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada
lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka
kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan
pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi
kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi,
diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan
benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang
tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah
longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan
tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan
penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.
Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat
penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya,
misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan
transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal
ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang
tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan
kerusakan ekosistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar