TUGAS EKONOMI KOPERASI
“SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI GLOBALISASI”
NURROHMAH ARUM MULYANDINI
16213697
2EA03
MANAJEMEN S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Siapkah koperasi
menghadapi globalisasi?
Sebelum kita mengambil
kesimpulan siap atau tidaknya koperasi menghadapi globalisasi mari kita lihat
dulu pengertian dari globalisasi.
GLOBALISASI
Globalisasi
adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan
dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan
lainnya.Kemajuan infrastruktur transportasi
dan telekomunikasi,
termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang
semakin mendorong saling ketergantungan
(interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi
berawal di era modern, beberapa pakar
lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan
pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat
terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi.Pada akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung
sangat cepat.
Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak
pertengahan tahun 1980-an dan lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an.Pada
tahun 2000, Dana Moneter Internasional (IMF)
mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: perdagangan
dan transaksi, pergerakan modal dan investasi,
migrasi
dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu pengetahuan.Selain
itu, tantangan-tantangan lingkungan seperti perubahan
iklim, polusi air dan udara
lintas perbatasan, dan pemancingan berlebihan
dari lautan juga ada hubungannya dengan globalisasi.Proses globalisasi
memengaruhi dan dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja,
ekonomi,
sumber daya sosial-budaya, dan lingkungan alam.
PENGERTIAN
GLOBALISASI
Menurut asal katanya, kata "globalisasi"
diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad
Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu
(benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa
dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan,
kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung
dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin
terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan
ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai
sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi
tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara
yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin
tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung
berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang
lain seperti budaya dan agama.
Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah
Globalisasi pada tahun 1985.
Terdapat 5 aspek dalam Globalisasi yakni organisasi
bisnis global,globalisasi ekonomi,globalisasi sosial budaya,lingkungan alam
global dan tenaga kerja global.Disini saya akan menjelaskan tentang Globalisasi
Ekonomi.
GLOBALISASI
EKONOMI
Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling
ketergantungan ekonomi negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan
barang, jasa, teknologi, dan modal lintas perbatasan.Jika
globalisasi bisnis terpusat pada penghapusan peraturan perdagangan
internasional semisal tarif, pajak, dan beban lainnya yang menghambat
perdagangan global, globalisasi ekonomi adalah proses peningkatan integrasi ekonomi antar
negara yang berujung pada munculnya pasar global dan pasar dunia tunggal.Tergantung
paradigmanya, globalisasi ekonomi bisa dipandang sebagai fenomena positif atau
negatif. Globalisasi ekonomi terdiri dari globalisasi produksi, pasar, persaingan, teknologi, dan
perusahaan dan industri.Tren globalisasi saat ini dapat dianggap hasil dari
integrasi negara maju
dengan negara yang kurang maju melalui investasi
langsung asing, pengurangan batasan perdagangan, reformasi ekonomi, dan imigrasi.
Tahun 1944, 44 negara menghadiri Konferensi Bretton Woods untuk
menstabilkan mata uang dunia dan menetapkan kredit untuk perdagangan
internasional pada era pasca Perang Dunia II. Tatanan ekonomi internasional
yang direncanakan oleh konferensi ini menjadi pemicu tatanan ekonomi neoliberal
yang digunakan hari ini. Konferensi ini juga menubuhkan beberapa organisasi yang
penting bagi terbentuknya ekonomi global dan sistem keuangan global, seperti Bank Dunia,
Dana Moneter Internasional, dan Organisasi Perdagangan Dunia.
Misalnya, reformasi ekonomi Cina
menghadapkan Cina
pada arus globalisasi tahun 1980-an. Para ahli menemukan bahwa Cina berhasil
mencapai tingkat keterbukaan yang sulit ditemukan di negara-negara besar dan
padat lainnya. Persaingan barang asing menyentuh hampir semua sektor ekonomi
Cina. Investasi asing turut membantu meningkatkan kualitas produk dan
pengetahuan dan standar, terutama di bidang industri berat. Pengalaman Cina
menguatkan klaim bahwa globalisasi ikut menambah kekayaan negara miskin.Pada
2005–2007, Pelabuhan Shanghai menyandang gelar pelabuhan
tersibuk di dunia.
Contoh lainnya, liberalisasi
ekonomi di India dan reformasi
ekonominya dimulai pada tahun 1991. Per 2009, sekitar 300 juta
orang, setara dengan jumlah penduduk Amerika Serikat, telah keluar dari jeratan kemiskinan.Di India, alihdaya proses bisnis
disebut-sebut sebagai "mesin pembangunan utama India sampai beberapa
dasawarsa selanjutnya yang banyak berkontribusi pada pertumbuhan PDB,
penambahan lapangan pekerjaan, dan pemberantasan kemiskinan".
SIAPKAH
KOPERASI MENGHADAPI GLOBALISASI
Koperasi dituntut untuk siap menghadapi
sekaligus memasuki persaingan global khususnya dalam Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) yang akan diimplementasikan Desember 2015.
Koperasi telah dan harus siap dan lebih termotivasi
untuk terus meningkatkan kinerjanya untuk memasuki pasar bebas khususnya MEA.
Kita semua tau bahwa masih banyak Koperasi yang tidak aktif dan
perlu terus dibina dan tetap terus dilakukan revitalisasi dan pengawasan
khususnya terhadap koperasi yang menyalahgunakan fungsi dan tujuan Koperasi.
Meski begitu potensi koperasi di Indonesia sangat besar
untuk bisa bersaing dan memenangkan kompetisi di pasar bebas Asean. Bahkan koperasi
bisa menjadi solusi bagi para UMKM untuk bisa menang dalam persaingan di era
pasar global.
Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka memperkuat
karakter bisnis koperasi adalah program pendidikan dan sosialisasi. Kedua
program ini harus menjadi bagian integral yang tidak terpisahkan dalam
berorganisasi dan praktek bisnis koperasi.
Pendidikan
dan sosialisasi dibutuhkan untuk merubah mindset masyarakat dan gerakan
koperasi, meningkatkan kualitas, melatih kompetensi SDM, dan manajerial
koperasi serta bagaimana membangun jaringan dan memperkenalkan citra positif
koperasi dalam rangka pengembangan kapabalitas usaha koperasi agar bertahan
dari gempuran globalisasi.Selain itu
dibutuhkan pula pendampingan yang dapat memperbaiki manajemen usaha, kualitas
produk dan pengembangan pasar. Lembaga pendampingan atau konsultan pendamping
koperasi dan UMKM serta inkubator UMKM perlu diberdayakan kembali oleh
Pemerintah Provinsi Banten sehingga mampu menjalankan perannya sebagai tenaga
konsultan yang sangat dibutuhkan koperasi dan UMKM.
SUMBER
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi