NAMA :
Nurrohmah Arum Mulyandini
NPM :
16213697
KELAS :
4EA03
PENGERTIAN ETIKA
Pengertian Etika
(Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti, karakter,
watak, kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Sebagai suatu subyek, etika akan
berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk
menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar,
buruk atau baik.
Menurut Martin (1993),
etika didefinisikan sebagai “the discipline which can act as the
performanceindex or reference for our control system” yang artinya disiplin
yang dapat bertindak sebagai acuan atau indeks capaian untuk sistem kendali
kita/kami. Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang
berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan
manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.
Menurut kamus Besar
Bahasa Indonesia, pengertian etika adalah: Ilmu tentang apa yang baik dan yang
buruk, tentang hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak, nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.
Etika dalam
perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika
memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui
rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk
mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika
pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang
perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika
ini dapatdibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan
manusianya.
Pada dasarnya
pengertian etika apabila diartikan intinya sama saja yaitu hal yang berkaitan
dengan perilaku baik dan benar dalam kehidupan manusia. Etika merupakan
dasar yang penting didalam pergaulan serta menjadi landasan penting bagi sebuah
peradaban yang akan menjadi kesan mendalam dan terpatri terus di benak
seseorang. Etika bukan hanya sekedar penampilan fisik, tetapi masih banyak
faktor lain yang dapat mendukung seseorang untuk menampilkan sosoknya yang
memiliki etika yang tinggi.
Ada perbedaan didalam
etika setiap pergaulan, seperti etika di rumah akan pasti berbeda dengan etika
dengan para pedagang kaki lima, serta berbeda pula dengan etika di kantor.
Untuk etika di kantor memiliki perbedaan yang lebih rumit dari pada etika
di tempat-tempat informal lainnya, dimana etika ini erat kaitannya dengan
hubungan antara atasan dan bawahan.
Sumber :