Sabtu, 25 Oktober 2014

SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI GLOBALISASI



TUGAS EKONOMI KOPERASI
“SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI GLOBALISASI”



NURROHMAH ARUM MULYANDINI
16213697
2EA03
MANAJEMEN S1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA


Siapkah koperasi menghadapi globalisasi?
Sebelum kita mengambil kesimpulan siap atau tidaknya koperasi menghadapi globalisasi mari kita lihat dulu pengertian dari globalisasi.
GLOBALISASI
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal di era modern, beberapa pakar lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi.Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat.
Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an.Pada tahun 2000, Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: perdagangan dan transaksi, pergerakan modal dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu pengetahuan.Selain itu, tantangan-tantangan lingkungan seperti perubahan iklim, polusi air dan udara lintas perbatasan, dan pemancingan berlebihan dari lautan juga ada hubungannya dengan globalisasi.Proses globalisasi memengaruhi dan dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja, ekonomi, sumber daya sosial-budaya, dan lingkungan alam.
PENGERTIAN GLOBALISASI
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Terdapat 5 aspek dalam Globalisasi yakni organisasi bisnis global,globalisasi ekonomi,globalisasi sosial budaya,lingkungan alam global dan tenaga kerja global.Disini saya akan menjelaskan tentang Globalisasi Ekonomi.
GLOBALISASI EKONOMI
Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan barang, jasa, teknologi, dan modal lintas perbatasan.Jika globalisasi bisnis terpusat pada penghapusan peraturan perdagangan internasional semisal tarif, pajak, dan beban lainnya yang menghambat perdagangan global, globalisasi ekonomi adalah proses peningkatan integrasi ekonomi antar negara yang berujung pada munculnya pasar global dan pasar dunia tunggal.Tergantung paradigmanya, globalisasi ekonomi bisa dipandang sebagai fenomena positif atau negatif. Globalisasi ekonomi terdiri dari globalisasi produksi, pasar, persaingan, teknologi, dan perusahaan dan industri.Tren globalisasi saat ini dapat dianggap hasil dari integrasi negara maju dengan negara yang kurang maju melalui investasi langsung asing, pengurangan batasan perdagangan, reformasi ekonomi, dan imigrasi.
Tahun 1944, 44 negara menghadiri Konferensi Bretton Woods untuk menstabilkan mata uang dunia dan menetapkan kredit untuk perdagangan internasional pada era pasca Perang Dunia II. Tatanan ekonomi internasional yang direncanakan oleh konferensi ini menjadi pemicu tatanan ekonomi neoliberal yang digunakan hari ini. Konferensi ini juga menubuhkan beberapa organisasi yang penting bagi terbentuknya ekonomi global dan sistem keuangan global, seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, dan Organisasi Perdagangan Dunia.
Misalnya, reformasi ekonomi Cina menghadapkan Cina pada arus globalisasi tahun 1980-an. Para ahli menemukan bahwa Cina berhasil mencapai tingkat keterbukaan yang sulit ditemukan di negara-negara besar dan padat lainnya. Persaingan barang asing menyentuh hampir semua sektor ekonomi Cina. Investasi asing turut membantu meningkatkan kualitas produk dan pengetahuan dan standar, terutama di bidang industri berat. Pengalaman Cina menguatkan klaim bahwa globalisasi ikut menambah kekayaan negara miskin.Pada 2005–2007, Pelabuhan Shanghai menyandang gelar pelabuhan tersibuk di dunia.
Contoh lainnya, liberalisasi ekonomi di India dan reformasi ekonominya dimulai pada tahun 1991. Per 2009, sekitar 300 juta orang, setara dengan jumlah penduduk Amerika Serikat, telah keluar dari jeratan kemiskinan.Di India, alihdaya proses bisnis disebut-sebut sebagai "mesin pembangunan utama India sampai beberapa dasawarsa selanjutnya yang banyak berkontribusi pada pertumbuhan PDB, penambahan lapangan pekerjaan, dan pemberantasan kemiskinan".
SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI GLOBALISASI
Koperasi dituntut untuk siap menghadapi sekaligus memasuki persaingan global khususnya dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan diimplementasikan Desember 2015.
Koperasi telah dan harus siap dan lebih termotivasi untuk terus meningkatkan kinerjanya untuk memasuki pasar bebas khususnya MEA.
Kita semua tau bahwa  masih banyak Koperasi yang tidak aktif dan perlu terus dibina dan tetap terus dilakukan revitalisasi dan pengawasan khususnya terhadap koperasi yang menyalahgunakan fungsi dan tujuan Koperasi.
Meski begitu  potensi koperasi di Indonesia sangat besar untuk bisa bersaing dan memenangkan kompetisi di pasar bebas Asean. Bahkan koperasi bisa menjadi solusi bagi para UMKM untuk bisa menang dalam persaingan di era pasar global.
Upaya  yang dapat dilakukan dalam rangka memperkuat karakter bisnis koperasi adalah program pendidikan dan sosialisasi. Kedua program ini harus menjadi bagian integral yang tidak terpisahkan dalam berorganisasi dan praktek bisnis koperasi.
Pendidikan dan sosialisasi dibutuhkan untuk merubah mindset masyarakat dan gerakan koperasi, meningkatkan kualitas, melatih kompetensi SDM, dan manajerial koperasi serta bagaimana membangun jaringan dan memperkenalkan citra positif koperasi dalam rangka pengembangan kapabalitas usaha koperasi agar bertahan dari gempuran globalisasi.Selain itu dibutuhkan pula pendampingan yang dapat memperbaiki manajemen usaha, kualitas produk dan pengembangan pasar. Lembaga pendampingan atau konsultan pendamping koperasi dan UMKM serta inkubator UMKM perlu diberdayakan kembali oleh Pemerintah Provinsi Banten sehingga mampu menjalankan perannya sebagai tenaga konsultan yang sangat dibutuhkan koperasi dan UMKM.

SUMBER


http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar