NAMA :
NURROHMAH ARUM MULYANDINI
NPM :
16213697
KELAS : 2EA03
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENGERTIAN WAWASAN NASIONAL
Wawasan Nasional adalah cara pandang suatu
bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya
yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam
bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional,regional,maupun global.
Wawasan Nusantara pada hakekatnya tidak lain
adalah persatuan - kesatuan / keutuhan Nusantara, cara pandang yang selalu utuh
menyeluruh / serba Nusantara / mendahulukan kepentingan nasional (nasionalisme)
yang sangat diperlukan dan merupakan syarat mutlak untuk mencapai Tujuan
Nasional Bangsa Indonesia seperti tercantum dalam Mukadimah
Undang-Undang dasar 1945 yaitu :
Melindungi segenap Bangsa Indonesia Mencerdaskan
kehidupan bangsa Ikut mewujudkan perdamaian dunia Sebelum kita membahas secara
mendalam Wawasan Nusantara perlu kita merefresh teori-teori dalam Ilmu Negara /
Ketata negaraan antara lain :
A.
Kekuasaan Wawasan Nasional suatu bangsa dibentuk dan
dijiwai oleh paham-paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa
teori / paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa teori/paham
kekuasaan dan teori geopolitik tersebut mari kita bahas di bawah ini :
1.
Paham-paham Kekuasaan
a.
Paham Machiavelli Machiavelli lebih cenderung
menghalalkan kekuasaan yang otoriter; kalau Raja adalah Raja yang absolut atau
Tiran atau Pemerintahan yang otoriter/ dictator terkenal adagium Machiavelli
bahwa Raja harus kuat seperti singa.
b.
Paham Kaisar Napoleon Bonaparte Napoleon menegaskan
bahwa kekuatan politik harus didukung oleh kekuatan ekonomi (ingat bahwa
jatuhnya Pemerintahan Orde Baru akibat krisis moneter dan ujungnya menjadi
krisis ekonomi)
c.
Paham Jendral Clausewitz Karena Clausewitz seorang
tentara tidak heran bahwa dalilnya tidak lepas dari perang adapun dalilnya
bahwa perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Clausewitz
menghalalkan perang untuk mencapai tujuan politik.
d.
Paham Fuerbach dan Hegel Teori Fuerbach dan Hegel
melahirkan paham libberalisme yang ujung-ujungnya melahirkan kolonialisme.
e.
Paham Lenin Paham Lenin melahirkan komunisme yang
berpangkal dari kelompo/komunal yang mementingkan kelompok/Negara sebaliknya
faham liberalism lahir dari individualism dimana Negara tidak boleh mencampuri
urusan pribadi/warga.
f.
Paham Lucien dan Sidney Karena politik dianggap kotor
maka kedua tokou tersebut menghendaki agar berpolitik itu harus santun/politik
berbudaya.
2.
Geopolitik
Arti geopolitik secara harfiah adalah geo asal
dari geografi dan politik artinya pemerintahan jadi geopolitik artinya cara
menyelenggarakan suatu pemerintahan yang disesuaikan /ditentukan oleh
kondisi/konfigurasi geografinya (contoh NKRI memilih Negara Kesatuan karena
kondisi/konfigurasi geografinya berupa Negara Kepulauan).
a.
Pandangan/ajaran Frederich Ratzel dan Rudolf Kjellen
Kedua tokoh ini mengibaratkan Negara itu adalah/merupakan mahluk hidup, oleh
karena Negara dianalogkan sebagai mahluk maka kalau Negara itu sudah tidak lagi
mempunyai ruang hidup (lebens raum) dihalalkan mencari bahkan kenyataannya
mencuri ruang hidup yang baru berupa negara orang/bangsa lain. inilah cikal
bakal timbulnya penjajahan di muka bumi ini.
b.
Pandangan/ajaran Karl Haushofer dan Sir Halford
Mackinder Teori Ratzel dan Kjellen dijabarkan oleh Haushofer dan mackinder dari
Jerman (seperti kita ketahui bahwa Negara Jerman terletak di daratan Eropa dan
tidak mempunyai laut/lautan) maka teori ini disebut wawasan benua/darat adapun
dalilnya : Barangsiapa yang ingin menguasai dunia kuasailah "jantung
dunia" (yang dimaksud dunia ialah benua Eropa, Afrika dan Asia) karena itu
teori ini disebut teori jantung. Teori ini dilaksanakan oleh Hitler dengan
timbulnya Perang Dunia II.
c.
Pandangan/ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer
Mahan
d.
Kedua Tokoh ini berasal dari Inggris (seperti kita
ketahui bahwa Negara Inggris adalah Negara Kepulauan/kelautan sehingga kedua
tokoh ini berwawasan laut atau bahari dengan dalilnya : Barang siapa ingin
menguasai dunia kuasailah perdagangan dengan armada laut yang tangguh dan kuat
(antara lain Negara Inggris, Spanyol, Portugis dan Belanda).
e.
Pandangan/ajaran Mitchel, Saversky, Douhet dan Fuller
Menurut Tokoh-tokoh ini bahwa suatu Negara itu selain berdaulat di darat, laut
dan udara berdaulat juga di angkasa/dirgantara maka Tokoh-tokoh tersebut
termasuk wawasan dirgantara. Masalahnya seberapa jauh suatu negara berdaulat di
angkasa? Saat ini pada umumnya Negara-negara sudah menguasai ruang angkasa di
ruang geostasioner.
f.
Pandangan/ajaran Nicholas J Spykmen Pendapat Spykmen
bahwa setiap Negara berdaulat baik didara, laut dan udara, ajaran ini disebut
teori gabungan, teori kombinasi/campuran, teori daerah batas atau teori Rimland
(NKRI menganut teori ini).
g.
Paham Bangsa Indonesia tentang kekuasaan/kekuatan Bahwa
Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
h.
Paham Bangsa Indonesi tentang Geopolitik Oleh karena
bentuk NKRI berupa Negara Kepulauan sebagai satu kesatuan wilayah dimana 65%
berupa lautan maka laut merupakan penghubung.
B.
Pengertian Wawasan Nusantara
Pengertian atau batasan Wawasan Nusantara secara
resmi tercantum dalam Ketetapan Majlis Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR) tentang
Garis besar Haluan Negara (GBHN) RI Tahun 1993 dan TAP MPR Tahun 1998 sebagai
berikut :
"Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan
nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UU1945 adalah cara
pandang dan sikap Bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional."
Perlu dijelaskan disini tentang pengertian
wawasan nasional yaitu cara pandang suatu bangsa terhadap diri dan
lingkungannya yang meliputi geografi, sejarah an idiologi.
Sikap dan cara pandang Bangsa Indonesia terhadap geografi yang berbentuk Negara Kepulauan, sejarah Bangsa Indonesia dan Pancasila maka wawasan itu disebut Wawasan Nusantara.
Sikap dan cara pandang Bangsa Indonesia terhadap geografi yang berbentuk Negara Kepulauan, sejarah Bangsa Indonesia dan Pancasila maka wawasan itu disebut Wawasan Nusantara.
Sehingga dengan demikian wawasan nasional suatu
bangsa dengan bangsa lainnya akan berbeda karena terdapat perbadaaan
geografinya, sejarahnya dan idiologinya.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar